Sabtu, 31 Desember 2011

Gerakan Burung Belibis?

Senang rasanya berada di udara di atas keramaian Kota Kuala Lumpur, Malaysia, tanpa perlu ada basa-basi, merasa bebas...tetapi ternyata burung asli pun tidak pernah menjadi bebas. Buktinya ketika saya membaca naskah Jawa, banyak yang menceritakan kecantikan alis wanita bagai burung belibis yang menukik tajam tetapi sebagai generasi muda dan sudah lama hidup di Kota Jakarta, saya belum pernah melihat sekalipun burung belibis tersebut. Waktu kecil, saya mendengar nama burung Belibis karena saya pernah mengikuti les tari Bali yang salah satu tariannya bernama Burung Belibis. Dimana saya bisa melihat langsung burung belibis itu ya?

Rabu, 28 Desember 2011

Malaka


Akhir 2011 perjalanan ke Malaysia bagaikan memutar waktu. Pasalnya ahun 1991 sy pergi ke Malaysia untuk mampir ke Kuala Lumpur (KL), Selangor n Malaka, setelah itu perjalanan ke Malaysia tidak lagi mengunjungi Malaka. Perjalanan beberapa kali hanya antara Kl-Selangor saja.
Tidak banyak yang berubah, namun bertambah pasti dengan adanya Mall di sepanjang Jalan Utama Kota Malaka. Becak dihiasi bunga, bangunan merah, Taman Mini nya Malaysia tetap saya nikmati.
Saya tidak tau banyak mengenai Malaka, dari bangunan merah saya hanya tau bangunan itu adalah bangunan peninggalan Portugis. Akhirnya saya mencari tau sekilas mengenai Malaka yang ternyata pernah menjadi Bandar Niaga transito terbesar di Asia Tenggara. Sebagai pusat perdagangan, Malaka menghubungkan perdagangan dengan tiga jurusan yaitu India, Cina dan Asia Tenggara. Selain itu Malaka menjadi pusat penyebaran agama Islam di Asia Tenggara dengan jalur damai.
Namun Jatuhnya Malaka sebagai Kesultanan Islam terbesar di Asia Tenggara ke tangan Portugis tahun 1511, telah mempercepat lahirnya berbagai Kesultanan Islam di Nusantara ini. Diantaranya Kesultanan Bima di Nusa Tenggara Barat, Kesultanan Banjar di Kalimantan Selatan, Kesultanan Banten di Jawa. Sedangkan Kesultanan Demak Di Jawa, Kesulanan Ternate dan Tidore di maluku telah berdiri ketika Malaka dalam Masa kejayaan
Ketiga kesultanan ini menerapkan hukum Islam sebagai hukum yang berlaku di wilayah Kesultanan karena di nusantara ini banyak sekali wilayah kesultanan lain yang menerapkan hukum Islam, juga menerapkan hukum adat.

Kamis, 18 Agustus 2011

17-an Di Jakarta

Banyak kegiatan beragam yang sering dilakukan oleh warga Jakarta saat 17-an,yaitu tanggal 17 agustus untuk merayakan kemerdekaan negara ini. Namun yang paling umum adalah pawai dengan berbagai busana, lomba antar orang dewasa atau anak-anak,hingga panggung gembira sehingga jalan-jalan di sekitar perumahan penduduk Jakarta sepanjang bulan agustus setiap sabtu dan Minggu banyak yang ditutup dengan keperluan itu.
Namun tahun ini berbarengan dengan bulan puasa maka hampir mayoritas kegiatan itu seperti banyak yang ditiadakan dan diganti dengan kegiatan lain seperti syukuran atau makan bersama.
Ketika menonton acara 17-an tahun di Istana Negara melalui televisi, saya lantas terbayang sekitar tahun 1986-an saya pernah turut meramaikan acara 17-an dengan grup Drum band Al-Azhar sebagai grup yang saya ikuti selama saya SMP dan SMA ini. Waktu itu selain grup kami dari Jakarta ada satu grup lainnya yang berasal dari Madura. Dengan seragam putih-putih dan sepatu lars putih kami beraksi di depan istana Negara. He...***rasanya gaya banget deh..

Sentuhan dalam Memangkas Rambut

Dalam teori yang paling umum dikatakan bahwa rambut adalah mahkota. Hanya saja dulu memangkas rambut butuh hasil yang rapih, kalupun diaplikasikan potongan bergradasi tetap pada pola yang rapi. Berbeda dengan saat ini, menggunting/memangkas atau memotong rambut sama perlakuannya seperti dahulu hanya beda hasilnya. Bagi saya jauh lebih mudah karena tidak butuh keteraturan pola seketat dan serapih masa sebelumnya.
Lepas dari teori dan praktek itu, saya menggunakan memangkas rambut untuk memberikan sentuhan bagi anak-anak saya sendiri. Setiap kali saya lihat rambut putra saya itu panjang maka saya akan bujuk untuk saya pangkas sendiri. Tentu saja anak laki-laki saya tidak mudah dirayu untuk dirapihkan rambutnya, namun saya menunggu sampai dia mau saya pangkas.
Dalam sekali pangkas, maka bisa dipastikan hasilnya akan bergradasi berantakan kerna dia tidak betah berlama-lama untuk duduk diam bila dipangkas, namun saya enjoy saja kerna kalaupun saya stengah jadi pun hasilnya seperti anak sekarang yang rambutnya alay? jadi saya pun menunggu keesokan harinya untuk saya pangkas lagi barulah desain rambutnya seperti yang saya harapkan.
Memangkas rambut bagi saya bukan sekedar mendapatkan potongan atau bentuk hasil rambut yang saya inginkan, namun selalu menjadi salah satu bentuk sentuhan bagi anak saya kerna itu menjadi salah satu bentuk perhatian saya sebagai ibu kepada anaknya.

Sabtu, 30 Juli 2011

Perjalanan Boston-New York-D.C.





Ketika berangkat menuju USA untuk seminar ilmiah di Boston - USA, saya sudah berniat hanya konsentrasi di wilayah Boston dengan alasan saya ingin mencari dokumen, buku yang berkaitan dengan program S3 atau doktoral yang saya tempuh. Menurut saya, di Universitas Harvard dan sekitarnya memang surga buku. Namun dua hari pertama, peta pencarian data itu sudah terekam jelas sehingga saya jadi penasaran karena teman-teman dari berbagai negara sudah merencanakan akan pergi ke New York dan Washington D.C. (Di USA lebih familiar kita menyebutnya dengan DC saja).
Alhasil ego advonturir saya lebih dominan dan mengalahkan soal data...saya bergegas mencari tau perjalanan antara Boston-New York-DC setelah seminar ilmiah selesai. Saya memutuskan naik bus malam dengan tujuan menikmati wilayah perjalanan antara Boston ke New York ke DC dan sebaliknya.
Saya masih punya waktu 3 hari penuh yang tersisa namun sudah banyak rencana yang saya buat untuk dua hari di Boston berkaitan dengan pencarian dokumen sehingga saya hanya punya waktu 2 malam dan 1 hari saja untuk berkelana antara Boston-New York dan DC.
Jam 8 malam waktu setempat saya sudah di stasiun bus Boston,dan tujuan tidak langsung DC tapi New York, saya ingin melihat suasana malam di New York dan jam 1 malam saya sudah di New York dan saya melanjutkan perjalanan ke DC yang sudah saya capai jam 5 pagi waktu setempat.
Saya merasa menjadi Backpacker (Semua barang saya tinggal di Hotel di Boston karena tiket kembali saya juga di Boston)saya lansung ke White House, Beberapa Art Museum di DC dan siang saya sudah kembali jam 1 an saya kembali saya ke New York, sebenarnya ada niat untuk bermalam di New York saja tapi kok saya nggak begitu suka dengan suasana New York (saya malah suka melihat wilayah antara Boston-New York and DC seperti New Jersey)sehingga saya tetap ingin kembali ke Boston dan tengah malam juga saya sudah kembali ke hotel saya di Boston.
Bus yang saya tumpangi cukup nyaman dengan harga tiket sekitar US $ 35 sehingga PP sekitar US $ 140. Kalau kita lapar, maka bus ini akan berhenti di satu tempat untuk makan dan minum dan saya merasa nyaman ketika berada di bus tersebut baik pulang atau pergi.
Saya tidak bisa merasakan seluruhnya bagaimana alam di USA ini karena USA seperti Negara Indonesia sebagai benua yang besar dan terhubung menjadi satu daratan berbeda dengan Indonesia yang menjadi sebuah negara kepulauan terdiri atas pulau besar dan kecil. Sayapun hanya mengunjungi wilayah yang hanya menjadi bagian kecil wilayah USA yang besar dan dalam waktu yang singkat.
Setiap beberapa negara bagian wilayah USA menjadi satu kesatuan wilayah yang secara geografis memiliki ciri yang sama sehingga perbedaan budaya dan secara geografis tidak terlalu tajam perbedaannya seperti wilayah Indonesia.
Bagaimanapun jiwa petualang saya tetap ada dan itu saya rasakan bagaimana inginnya saya melakukan perjalanan ini.

Naik Sepeda di MONAS

Malam minggu biasanya saya isi dengan mengajar anak tetangga yang terkait dengan pelajaran sekolah. Kebiasaan ini saya lakukan sejak 2001,walau lokasinya berpindah seiring dengan tempat tinggal yang di sekitar Jakarta, Depok n Bekasi. Namun kegiatan ini terputus karena sejak saya kembali ke Jakarta tahun 2003 baru saya saya bisa mengajar kembali di tahun 2011 ini.
Saya memang penyuka anak kecil,kali ini rombongan kecil yang berjumlah 9 orang anak kecil cewek n cowok saya ajak bersepeda di Monas. Berkumpul dengan mereka, melakukan sebuah aktivitas fisik dengan bersepeda membuat saya tertawa lucu dan gemas dengan tingkah mereka yang manja dan spontan. Masalahnya sepedanya adalah sepeda gandeng yang terdiri dari 2 atau 3 pengemudi sehingga membuat anak kecil itu harus beradaptasi dengan sepeda itu.
Namun kawasan dalam Monas sekarang sangat ramai dengan orang yang berjualan kaki lima, membuat saya khawatir dengan rombongan kecil yang bisa terselip hilang di tengah keramaian manusia yang datang ke Monas. Jakarta memang agak sulit untuk dapat membuat warganya leluasa beraktivitas diluar rumah kecuali aktivitas bekerja.

Ciapus : Sepenggal Memori Lama


Bercerita Bogor, Ada sebuah tempat yang saya sukai sejak SMA yaitu sebuah air terjun di Ciapus (kali ni saya lupa tepatnya soal nama dan desanya) namun yang pasti di Bogor. Tetapi Air terjun yang satu ini sering saya datangi,untuk menikmati perjalanan di atas batunya yang beragam. Kalau sudah melangkah di atas batu, tubuh saya serasa melayang seperti bola bekel karena saya akan memilih batu yang enak saya pijak dengan gerakan langkah dua kaki yang terayun sangat ringan sehingga saya berusaha memberi irama ayunan kaki yang melangkah supaya tidak terputus gerakannya. WOW....asyik.....

Tentu saja saya akan keluar dari rombongan atau grup pencinta alam SMA untuk bisa menempuh batu ke arah air terjun.
Saking cintanya, saya selalu berusaha bolos SMA untuk menikmati air terjun ini dan tentu saja grup kecil saya adalah para cowok SMA karena teman sekelas cewek SMA saya tidak mau saya ajak ke Air Terjun???Berangkat dari rumah di waktu sekolah dan pulang ke rumah sore jam 5 membuat saya aman pergi ke Ciapus. ASyik banget....

Namun akhirnya kesan pesan teman sekelas membuat saya menjadi nyengir sendiri. Saya yang sering terlambat masuk sekolah di pagi hari, berlama-lama di kantin sehingga masuk kelas pun terlambat lagi,senang bolos, lupa memimpin salam di siang hari ketika waktu pulang dipilih oleh mereka menjadi ketua kelas dan mereka menyampaikan sebagai ketua kelas bukan ngajarin yang bagus malah ngajarin yang nggak bagus? Lagian ...siapa yang maksa saya jadi ketua kelas ha...****

Selasa, 26 Juli 2011

Menikmati Perjalanan Ke dan Dari Buitenzorg (Bogor)

Dalam bulan ini, Bogor atau kota yang sejak zaman Hindia Belanda dikenal sebagai nama Buitenzorg, dua kali saya datangi dengan lokasi yang berdekatan yaitu Dramaga dan Leuwilliang. Pertama saya ke Dramaga atau Dermaga (namun tertera di Peta Jalan ada yang menyebutnya sebagai Dermaga atau Dramaga) untuk menghadiri sebuah promosi Doktor seorang rekan di jurusan Teknologi Pangan, Institut Pertanian Bogor (IPB) yang terletak di Dramaga dan yang kedua demo make-up di Leuwilliang atas permintaan sebuah produk kosmetika.
Dengan mobil, saya mendatangi Dermaga melalui tol arah Jakarta ke Baranangsiang, ternyata dari arah ini kemacetan menuju arah Dramaga semakin bertambah. Saya tidak bisa menikmati pemandangan Bogor Kota-Dramaga karena selain menyetir sendiri, kalau sudah macet kosentrasi jadi bertambah untuk menyetir. Namun arah pulang dari Bogor, saya putuskan untuk mengambil arah Yasmin supaya keluar dari tol sentul ke arah Jakarta, sehingga saya mengambil bagian belakang kampus IPB supaya bisa menikmati pemandangan gunung dan sawah.
Berikutnya ketika saya menyusuri arah Leuwilliang maka saya putuskan mengambil tol keluar di Sentul Selatan, lumayan untuk menghindari macet Bogor Kota, bisa melihat sungai dan penduduk antara Dramaga dan Leuwilliang begitu juga pulang dari Leuwilliang ke Jakarta. Namun sepertinya saya tidak mendapatkan pemandangan yang menyenangkan seperti dari arah belakang IPB. Sebuah keaslian pemandangan alam yang selalu saya bisa nikmati, sebuah gunung, sawah, sungai dan batu yang besar dan udaranya yang sejuk.

Aplikasi Produk Kosmetik

Aplikasi produk kosmetika sebenarnya memiliki dasar kesamaan dalam penggunaannya. Namun yang perlu diperhatikan bahwa dalam setiap pengapilkasiannya produk tetap memiliki persamaan dan perbedaan. Sebagai contoh Produk base make-up seperti foundation itu cepat mengering bila kita sudah pulas ke wajah klien? Bila demikian maka ada baik kita melakukan teknik dengan cara mengulaskan perbagian pada wajah berbeda bila foundation itu tidak cepat kering maka kita dapat memulaskan dengan secara cepat merata ke seluruh wajah klien.
Memiliki beragam teknik sangat membantu kita dalam mengaplikasikan berbagai produk kosmetika yang terdapat di pasaran. Seperti 18 Juli 2011 ini, saya melakukan demo make-up dari sebuah produk kosmetika bagi masyarakat Leuwilliang. Leuwiliang adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Dasar teknik harus kita miliki untuk mendapatkan hasil yang maksimal termasuk mengenal dengan baik karakter dasar sebuah produk kosmetika itu sendiri. Bagaimana dengan anda? Selamat mencoba...

Sabtu, 09 Juli 2011

Dibalik Pemilihan Abang None Cilik Darmawangsa Square



Banyak hal yang dapat kita ambil dari sebuah perlombaan busana Daerah seperti dalam Pemilihan Abang None Cilik di Darmawangsa Square Juni 2011, yaitu menumbuhkan keberanian anak, mengenal dan mencintai tradisi budaya daerah.
Kalah menang adalah hal biasa dan menjadi sisi bonus positif untuk menerima kenyataan untuk terus berusaha. Jadi tanamkan dalam diri anak untuk bisa menerima baik itu sebuah kemenangan atau kekalahan dengan positif yang dampaknya akan berguna bagi anak itu sendiri.
Semoga kita juga tidak hanya melihat bukan dari kemewahan yang ditampilkan dalam sebuah lomba busana tetapi banyak nilai lain yang kita petik untuk pelajaran bagi si anak yang berlomba dan orang tua sebagai pendamping, manajer atau motivator.

Rabu, 29 Juni 2011

SIN PO : Kisah Cinta Sepasang Manusia

"Tjinta memang ada satoe hal jang boleh boeatken segala apa keanehan doenia. Seande tjinta tida ada, di doenia tidak aken djadi banjak hal boleh terdjadi, tapi doenia akan djadi soenji, seperti Negeri Bandan Piroes waktoe dihabisin oleh Radja Garoeda, tjinta sering terlahir dalem keadahan jang ganjdil, majalah Sin PO 1939, tulisan Njoo Cheong Sen.

(kutipan diatas bila dibaca dalam bahasa Indonesia saat ini, seperti berikut....
Cinta memang ada satu hal yang boleh buatkan segala apa keanehan dunia. Seandainya cinta tidak ada, di dunia tidak akan jadi banyak hal boleh terjadi, tapi dunia akan jadi sunyi, seperti Negeri Bandan Pirus waktu dihabisin oleh Raja Garuda, Cinta sering terlahir dalam keadaan yang ganjil, majalah Sin Po 1939, ditulis oleh Njoo Cheong Sen)

Bagi penulis ini yang sering menulis tentang berbagai hal kehidupan dunia, tulisan ini akan dimengerti setelah kita dewasa dan banyak menghadapi berbagai kisah manusia yang amat beragam. Namun kisah cinta sendiri pun akan sulit dimengerti bagi yang tidak mengalaminya sendiri secara langsung. Walau Cinta bersifat universal bagi insan manusia, namun beragam perbedaan kenyataan membuat kisah cinta menjadi unik bagi kehidupan individu manusia itu sendiri.

Bila ingin mencoba...atau membuktikan pun itu tidak dapat diatur sesuai logika manusia yang terbatas pada akal sehat saja. Ada sifat misteri di dalam kisah cinta itu sendiri. Inilah mengapa para penyair kadang menyebutnya sebagai Misteri Cinta. Tidak ada rumus, tidak ada kamus, tidak ada teori yang mengatur kisah cinta sepasang manusia di dunia ini.

SIN PO : Wanita Bali

Wanita Bali dalam SIN PO, 1939
SIN PO, adalah Surat Kabar Tionghoa, yang terbit sejak masa Hindia Belanda hingga tahun 1965, berbahasa Melayu dan Belanda.
Ada Cerita menarik dari surat kabar SIN PO yang terbit 5 Juni 1939,dimana tradisi budaya wanita Bali yang bertelanjang dada dianggap satu budaya yang membuat pihak luar yand datang ke Bali menjadikan suatu ejekan, namun kedatangan Marcus Show yang mengadakan pentas di Surabaya dan Bali memperlihatkan pakaian yang menurut surat kabar itu menyaingi wanita Bali dengan penggunaan busana yang ber Jendela di belakang (Maksudnya terBuka bagian punggung, menggunakan celana hingga paha atas dan menurut mereka pakaiannya mengikuti cara berpakaian wanita di Bali (Marika telah meniroe kita Poenja Pakean...Mereka telah meniru kita punya pakaian) dan dalam surat kabar dikatakan "Apatah ini yang dinamakan kesopanan modern, dimana sekarang bangsa kita, dimana kaoem prampoean sedang getol tiroe?"
Bagaimana Menoereoet Anda sekarang???

Rabu, 18 Mei 2011

Serat
Serat merupakan naskah Jawa. Serat sendiri menjadi kumpulan pengetahuan manusia Jawa. Salah satu serat itu adalah Serat Centini yang menjadi ensiklopedi kehidupan manusia Jawa dalam berbagai bidang kehidupan. Sebenarnya masih banyak serat selain dari serat Centini seperti Srikarongron yang berisi perjalanan Sri Susuhunan sebagai Raja di Kraton Kasunanan Surakarta disamping berisi para abdi wanita dari tingkat Tumenggung hingga bedaya serimpi serta tugas-tugasnya masing-masing. Bagaimanapun bila kita ingin mengetahui lebih dalam kehidupan manusia Jawa di masa lalu, kita dapat membacanya melalui serat.

Jumat, 11 Maret 2011

Minang, Satu Jalur Kekayaan Alam

Bila kita tiba di Sumatra Barat maka tidak lengkap hanya sampai ke Kota padang tanpa singgah ke Bukit Tinggi. Dalam hal ini alternatif kedatangan yang dapat ditempuh bagi kita paling enak menyusuri jalur ini adalah dengan mobil yaitu mulai dari Bandara melalui jalur arah Solok, Danau Singkarak, Padang Panjang sampai ke Bukit Tinggi.

Dengan jalur ini maka pemandangan beragam kita akan dapatkan mulai dari perumahan penduduk, Danau, bukit, jalan berkelok hingga alternatif makanan yang beragam dari markisa, ikan bilis, sate mak syukur, dendeng batokok hingga di Bukit Tinggi yaitu Pical Sikai sampai Nasi Kapau, kemudian macam2karupuak(kerupuk)sanjai,kaliang,jangek...hmmm...jadi lapar nih. Namun tentu saja jalur ini merupakan jalur darat yang sangat panjang dari Kota Padang hingga Bukit Tinggi.

Keistimewaan pemandangan alam di Bukit Tinggi berupa Lembah Ngarai Sianok dan Gua Jepang yang dapat menyesatkan manusia didalamnya karena gua itu cukup dalam, panjang dan seperti tidak berujung yang dikenal sebagai Lubang Jepang Bukit Tinggi.
Namun alternatif kepulangan melalui jalur yang berbeda yaitu melewati Lembah Anai, suatu pemandangan yang sangat elok dari Lembah dihiasi oleh air terjun sehingga sangat berbeda dengan jalur keberangkatan.

Setelah itu baru turun ke pantai di Kota Padang untuk menambah keragaman alam, selain berada di jalur pantai kita akan menikamti berbagai masakan ikan laut yang pastinya hmmm.... sangat lezat untuk dinikmati...

Kamis, 10 Maret 2011

Masuknya Islam di Daerah Indonesia

Masuknya agama Islam Ke Kepulauan Nusantara menjadi warna tersendiri bagi kebudayaan daerah di Indonesia. Bisa dikatakan Islam Jawa akan berbeda dengan Islam Malaya atau Sumatera diakibatkan proses masuknya agama Islam memiliki cara berbeda yang pada setiap daerah. Hal ini dikatakan oleh M.C. Ricklefs dalam bukunya yang berjudul Sejarah Indonesia Modern (1200-2008).
Dikatakan Oleh MC Ricklefs bahwa Perkembangan Islam dari awal abad XIII hingga awal abad XVI Berawal dari Islam bagian utara Sumatera, sampai ke penghasil rempah-rempah di Indonesia Timur. Daerah-daerah yang paling mantap Islamnya adalah daerah pesisir Sumatera di Selat Malaka,Semenanjung Malaya, pesisir utara Jawa, Brunei, Sulu dan Maluku. Namun demikian tidak semua daerah perdagangan penting berhasil diislamkan seperti Timor dan Sumba sebagai penghasil kayu Cendana.
Dalam Kebudayan sendiri, Masuknya Islam memberi pengaruh dimana ketika Islam berkembang di kepulauan rempah-rempah Maluku Indonesia Timur. Para pedagang muslim dari Jawa dan Melayu menetap di Pesisir Banda, tetapi tidak ada seorangpun raja tinggal disana, dan daerah pedalaman masih dihuni penduduk non-muslim. Ternate, Tidore dan Bacan memakai gelar India 'raja', tetapi penguasa Ternate telah menggunakan gelar 'sultan', dan raja Tidore telah bernama Arab, al-Mansur.

KISAH MUTIARA DARI LOMBOK

Datang ke Lombok,jangan lupa untuk menghiasi tubuh dengan berbagai keindahan mutiara. Mutiara umumnya dibagi atas dua yaitu mutiara air laut dan mutiara air tawar yang bagi penggemar mutiara akan tahu perbedaanya yaitu dari kualitas warna, bentuk,hingga kilau yang muncul dari mutiara itu sendiri.
Mutiara yang paling klasik adalah warna putih,namun warna lain juga menjadi pilihan menarik bagi kita untuk mengenakan sebagai pelengkap pakaian mulai dari gelang,jam tangan, bros, kalung, anting dan giwang atau anting. Ketika kita membeli mutiara,jangan lupa perhatikan untuk pengikat mutiara agar ia tak mudah lepas saat dikenakan baik pada mutiara air laut atau air tawar.
Lebih unik lagi penjual mutiara di Lombok ini sangat attraktiv. Bis Travel yang kami tumpangi akan diikuti oleh mereka mulai dari hotel kami berada hingga kami bepergian ke beberapa tempat. Tidak aneh sebagai kota kecil maka penjual mutiara itu akan mengikuti perjalanan kami ke beberapa tempat dan terus menawarkan dagangannya hingga perjalanan kami di Lombok berakhir. Dan tentu saja membuat kami para wanita lebih banyak lagi mengeluarkan biaya untuk belanja mutiara hingga semua anggota keluarga besar yang tinggalkan kebagian.....

Rabu, 09 Maret 2011

Menyusuri Suku Sade, Nusa Tenggara Barat

Menyusuri sebuah daerah baru sangat menyenangkan tidak terkecuali daerah Nusa Tenggara Barat. Sebuah Daerah yang lokasinya berdekatan dengan Bali, memiliki kemiripan budaya dengan Bali. Namun suasana Nusa Tenggara Barat sudah sangat berbeda walau beberapa lokasi memiliki karakteristik yang hampir sama dengan Bali. Bali memang sudah menjadi tujuan wisata baik lokal atau internasional beda dengan Nusa Tenggara,maka yang banyak datang ke daerah ini adalah pecinta laut, pantai yang banyak berkunjung ke daerah dengan pantai yang biru, indah, bersih.
Selain pantai yang indah, Nusa Tenggara Barat memiliki desa yang memiliki krakter unik yang berbeda dengan Bali karena Desa-desa pedalaman di Nusa Tenggara Barat dapat berlokasi di pinggir jalan raya dengan bangunan sederhana, tidak memiliki keteraturan pola pemukiman seperti Bali sebagai rumah tinggal dan biasanya dalam satu desa memiliki mushola atau mesjid, lapangan dan kuburan. Salah satu keunikan yang dipertahankan antara lain adalah cara pembuatan lantai yang dianggap sebagai warisan tradisional dengan menggunakan kotoran kerbau sehingga permukaan tanah liat sebagai lantai rumah terlihat licin.
Masyarakat Suku Sade sendiri adalah memeluk agama Islam. Secara umum konsep keagamaan di Nusa Tenggara Barat dikenal sebagai waktu telu dan waktu lima yang menjadikan masyrakat Nusa Tenggara Barat memiliki perpaduan kebudayaan yang sangat berbeda dengan daerah lainnya.

Senin, 21 Februari 2011

POLA Paes Proposional Wajah

Dasar Pola
1. Tarik titik 1 dari puncak hidung ke arah dahi hingga dahi (sampai batas garis batas rambut)terbagi antara dua bagian.(1)
2. Tarik titik 2 dari puncak hidung ke arah sudut dalam mata kiri hingga arah dahi (sampai batas garis batas rambut) (2)
3. Tarik titik 3 dari puncak hidung ke arah sudut dalam mata kanan hingga arah dahi (sampai batas garis batas rambut) (3)
4. Tarik titik 4 dari puncak hidung ke arah sudut luar mata kiri hingga arah dahi (sampai batas garis batas rambut) (4)
5. Tarik titik 5 dari puncak hidung ke arah sudut luar mata kanan hingga arah dahi (sampai batas garis batas rambut) (5)

Pemecahan Dasar Pola antara titik 1 dan 2 atau titik 1 dan 3
1. Antara titik 1 dan 2 dibagi menjadi titik 1a
2. Antara titik 1 dan 3 dibagi menjadi titik 1h
3. Antara titik 1a dan titik 2, dibagi menjadi 3 bagian menjadi 1b,1c dan 1d
4. Antara titik 1b dan titik b, dibagi menjadi 3 bagian menjadi 1i,1j dan 1k.

Buat Penunggul (Paes Solo) Khusus Pola Dahi Normal
1. Turunkan garis 1 ke arah bawah sekitar setengah tinggi dahi, naikan 1/2 atau 1 cm (ujung garis terakhir manjadi 1 f)
2. Buat lengkungan dari titik 1b ke 1e melalui 1f

Pemecahan Dasar Pola Pengapit
1. Dengan jarak yang sama antara titik 1a dan 1b atau 1b dan 1c atau 1c dan 1d, turunkan jarak dari 1d ke 1e dan 1e ke 1f.
2.Dengan jarak yang sama antara titik 1h dan 1i atau 1i dan 1j atau 1j dan 1k, turunkan jarak dari 1k ke 1l dan 1l ke 1m.


Pemecahan Dasar Pola Penitis
1. antara titik 1 f dan titik 4 dibagi 2 menjadi titik 4a
2. antara titik 1 m dan titik 5 dibagi 2 menjadi titik 5a
3. Dari titik 4a buat garis ke arah puncak alis menjadi titik 4b
4. Dari titik 5a buat garis ke arah puncak alis menjadi titik 5b
5. Buat Lengkungan antara titik 1f dan titik 4 melalui 4b
6. Buat Lengkungan antara titik 1m dan titik 5 melalui 5b

Pembentukan Pengapit
1. Turunkan garis 1d hingga menjadi titik 2a
2. Buat garis menyerupai pucuk kenanga antara titik 1f ke 1c melalui titik 2a
3. Turunkan garis 1k hingga menjadi titik 3a
4. Buat garis menyerupai pucuk kenanga antara titik 1j ke 1c melalui titik 3a

Pembentukan Godeg
1. Buat titik diatas telinga pada akhir batas hairline sebagai titik 6
2. Buat titik diatas telinga pada akhir batas hairline sebagai titik 7
3. Naikan 1 1/2cm atau 2 cm sebagai titik 6a
4. Naikan 1 1/2cm atau 2 cm sebagai titik 7a
5. Buat titik 6b di depan telinga sekitar 2cm
6. Buat titik 7b di depan telinga sekitar 2cm
7. Bentuk lengkungan dari titik 6a ke titik 6b dan titik 6 dan 6b
8. Bentuk lengkungan dari titik 7a ke titik 7b dan titik 7 dan 7b