Sabtu, 31 Desember 2011

Gerakan Burung Belibis?

Senang rasanya berada di udara di atas keramaian Kota Kuala Lumpur, Malaysia, tanpa perlu ada basa-basi, merasa bebas...tetapi ternyata burung asli pun tidak pernah menjadi bebas. Buktinya ketika saya membaca naskah Jawa, banyak yang menceritakan kecantikan alis wanita bagai burung belibis yang menukik tajam tetapi sebagai generasi muda dan sudah lama hidup di Kota Jakarta, saya belum pernah melihat sekalipun burung belibis tersebut. Waktu kecil, saya mendengar nama burung Belibis karena saya pernah mengikuti les tari Bali yang salah satu tariannya bernama Burung Belibis. Dimana saya bisa melihat langsung burung belibis itu ya?

Rabu, 28 Desember 2011

Malaka


Akhir 2011 perjalanan ke Malaysia bagaikan memutar waktu. Pasalnya ahun 1991 sy pergi ke Malaysia untuk mampir ke Kuala Lumpur (KL), Selangor n Malaka, setelah itu perjalanan ke Malaysia tidak lagi mengunjungi Malaka. Perjalanan beberapa kali hanya antara Kl-Selangor saja.
Tidak banyak yang berubah, namun bertambah pasti dengan adanya Mall di sepanjang Jalan Utama Kota Malaka. Becak dihiasi bunga, bangunan merah, Taman Mini nya Malaysia tetap saya nikmati.
Saya tidak tau banyak mengenai Malaka, dari bangunan merah saya hanya tau bangunan itu adalah bangunan peninggalan Portugis. Akhirnya saya mencari tau sekilas mengenai Malaka yang ternyata pernah menjadi Bandar Niaga transito terbesar di Asia Tenggara. Sebagai pusat perdagangan, Malaka menghubungkan perdagangan dengan tiga jurusan yaitu India, Cina dan Asia Tenggara. Selain itu Malaka menjadi pusat penyebaran agama Islam di Asia Tenggara dengan jalur damai.
Namun Jatuhnya Malaka sebagai Kesultanan Islam terbesar di Asia Tenggara ke tangan Portugis tahun 1511, telah mempercepat lahirnya berbagai Kesultanan Islam di Nusantara ini. Diantaranya Kesultanan Bima di Nusa Tenggara Barat, Kesultanan Banjar di Kalimantan Selatan, Kesultanan Banten di Jawa. Sedangkan Kesultanan Demak Di Jawa, Kesulanan Ternate dan Tidore di maluku telah berdiri ketika Malaka dalam Masa kejayaan
Ketiga kesultanan ini menerapkan hukum Islam sebagai hukum yang berlaku di wilayah Kesultanan karena di nusantara ini banyak sekali wilayah kesultanan lain yang menerapkan hukum Islam, juga menerapkan hukum adat.