Jumat, 23 Maret 2012

Ragam Kain : NITIK BRENDI

Motif Batik Gaya Klasik Yogyakarta menggunakan teknik nitik yaitu terdiri dari susunan titik-titik persegi dan balok-balok kecil dengan menggunakan canting khusus. Motif ini berupa bulatan-bulatan berjajar dengan satu titik persegi di tengah bulatan dan empat titik lain yang berada ditepi yang diletakan secara simetris. Empat titik lain menyerupai balok-balok kecil diletakan disela-sela buatan secara simetris pula. Garis-garis halus yang mengarah ke bawah, baik ke arah kanan atau kiri, diletakan diantara titik yang mengarah miring ke arah kanan dan kiri. Diantara bulatan tersebut diisi dengan satu titik menyerupai balok tepat ditengah sedangkan bidang yang masih kosong diisi dengan garis dan titik kecil secara simetris. Motif nitik brendi ini berwarna dasar hitam,ukuran 1.15x2.65 meter, Koesrapiah. Ensklopedi Budaya Jawa

Kamis, 22 Maret 2012

Ragam Kain : SIDAMUKTI

SIDAMUKTI, merupakan motif batik klasik Gaya Surakarta/Yogyakarta, berpola 'semen latar putih' dengan bentuk dasar segi empat sama sisi. Antara segi empat yang satu dengan yang lain dibatasi oleh dua buah garis sejajar berkelok-kelok yang diisi dengan sawut 'sederetan garis dan cecek sederetan titik'. Di dalam kotak dihiasi dengan gambar bangunan menyerupai rumah yang dikelilingi oleh ranting berdaun. Hiasan lain berupa ukel' motif yang menyerupai spiral' yang memadati seluruh kain. Motif ini dikenakan pengantin waktu Panggih 'temu pengantin'. Nama Sidomukti mempunyai arti sida menjadi mukti, mulia, bahagia, sejahtera. Dengan mengenakan motif tersebut pengantin diharapkan menjadi dapat hidup mukti dikemudian hari.Koesrapiah. Ensiklopedi Kebudayaan Jawa

Ragam Kain : TRUNTUM

Motif batik klasik Gaya Yogyakarta dan Surakarta dengan pola semen berlatar hitam atau berwarna dasar hitam. Motif ini mulanya hanya terdiri dari kuntum bunga yang menyerupai bunga tanjung yang mekar, yang disusun berjajar dan menebar di seluruh kain. Namun dengan berjalannya waktu, motif ini berkembang menjadi pola yang disebut truntum lar 'truntum dengan sepasang sayap',, truntum boket 'truntum yang diseling dengan motif menyerupai untaian bunga dan daun", dan truntum Sri Kuncara 'truntum yang diseling motif dahan berkelok-kelok dengan untaian tunas-tunas padi'. Ukuran kain 1.15x2.65 meter. Motif khusus untuk kedua orang tua pengantin dalam upacara perkawinan. Motif yang terkandung merupakan suatu pengharapan agar kehidupan kedua mempelai kelak menjadi lebih mekar, sejahtera dan berbunga-bunga. Koesrapiah. Ensklopedi Budaya Jawa

Ragam Kain : Parang Rusak Barong Tumurun

Salah satu motif klasik Batik Gaya Yogyakarta dengan pola parang 'berpola dasar garis miring antara sederetan motif yang satu dengan yang lain yang dibatasi oleh mlinjon' dan berlatar dasar hitam. Motif ini menampilkan ragam hias parang rusak yang secara bertahap membesar menjadi parang barong kemudian mengecil kembali menjadi parang rusak glendreh. Ukuran kain 1,15 x 2,65 meter. Fungsinya sebagai nyamping, dikenakan dengan cara dililitkan pada kedua kaki sampai ke pinggul sebanyak dua kali. Sisa kain dibuat wiron 'wiruan'. Motif ini merupakan motif kebesaran Kraton Yogyakarta, dikenakan oleh Raja, permaisuri, putra-putri Raja pada upacara kebesaran (perkawinan, penobatan raja, ulang tahun penobatan, menjamu tamu agung dan sebaginya). Sesuai dengan perkembangan zaman, sekarang motif ini di luar Kraton juga ada yang mengenakannya. Koesrapiah. Ensklopedi Kebudayaan Jawa.

Rabu, 21 Maret 2012

Busana Tari Betawi

Banyak hal belum bisa terungkap bila kita melihat busana betawi berasal darimana?cina, Arab atau Betawi. Karena dalam beberapa penelitian, apa yang disebut sebagai masyarakat Betawi belum terlalu jelas. Percampuran budaya dalam budaya betawi seperti Cina, Arab dan daerah Indonesia lainnya mewarnai busana Betawi termasuk pakaian Tari Betawi. Dalam mendukung sifat gerakan tarian Betawi yang dinamis maka busana yang digunakan memiliki paduan warna yang cerah dan pola busana yang membuat gerakan tari menjadi atraktif. Warna aslinya menggunakan warna dasar seperti merah, hijau, kuning namun bergeser menjadi lebih lembut seperti warna merah muda. Diantara pengaruh asing yang masuk maka budaya Cina atau dalam beberapa literatur disebut sebagai Tionghoa itu termasuk paling kuat mempengaruhi busana tarian mulai dari warna merah, motif busana, kain sarung hingga asesoris kepala yang digunakan dalam budaya asli Tionghoa.

Minggu, 18 Maret 2012

Grage Sangkan Hotel SPA

GRAGE SANGKAN HOTEL SPA di Jl. Raya Sangkanhurip no. 1 Kuningan, Grage Sangkan Hotel Spa terletak di kaki gunung Ciremai dan masuk di kawasan pariwisata air panas tak jauh dari kawasan Linggarjati yang dikenal sejarah sebagai tempat Perjanjian Linggarjati. Letaknya 45 menit dari Kota Cirebon ke arah selatan, Kuningan, adalah desa berudara dingin dengan sumber mata air melimpah yaitu wilayah sangkanhurip, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan. Desa ini termasuk menjadi desa wisata yang memiliki panorama yang indah dan memiliki air bermineral dengan titik aliran di ruas tertentu. Cilimus, Lembah dan bukitnya diselimuti kabut di ketinggian antara 400 hingga 700 m dari permukaan laut. Desa Cilimus dan desa Linggarjati adalah daerah yang tenang. Populasinya tidak padat sekali, masih banyak hamparan sawah di sana sini. Kalau kita sudah berada di wilayah Sangkanhurip ada baiknya kita mencoba terapi air untuk kebugaran dengan mencoba di Grage Sangkan Hotel SPA. Memiliki 2 (dua) kolam mengandung 60% sodium yang mampu mengurangi rematik, kadar gula dan lemak dalam darah, memperlancar peredaran darah serta penyembuhan penyakit stroke ringan. Air dari Sangkanhurip berbeda dengan air mineral di beberapa mata air panas lain di daerah pegunungan. Jika air pegunungan lain hanya mengandung belerang, air Sangkanhurip mengandung berbagai mineral dan renik dalam air hangatnya. Menurut hasil penelitian, air panas Sangkanhurip mempunyai kandungan seperti sulfat (SO4), silikon dioksida (SiO2), dan klorida (Cl) dengan konsentrasi tinggi. Meskipun letaknya di dekat Gunung Ciremai, air itu mengandung endapan marin, yang berarti air panas itu tak berhubungan dengan aktivitas Ciremai. Air panas bersuhu sekitar 40-50 derajat celsius dimanfaatkan untuk mandi atau berendam. Bila kita mengikuti Aquamedic therapi di Grage Sangkan hotel SPA, maka kita dituntun oleh terapis dalam therapi air di kolam. Pertama, Tekanan Air menerpa tubuh kita saat kita dalam posisi tidur, selanjutnya tekanan air menekan dari arah bawah telapak kaki, kemudian bagian pinggang, dilanjutkan bagian pergelangan kaki, lutut, paha, punggung terakhir pundak dan leher. Ada kesegaran tersendiri saat kita menjalani terapi tersebut dengan air yang cukup hangat di tubuh kita. Bila kita ingin melanjutkan terapi lain kita bisa memilih massage atau lulur dan dilanjutkan dengan Mu-Tong (yaitu berendam di air hangat yang sama dengan di kolam namun dengan bak kecil) stelah itu kita bilas dengan mandi air dingin.

Jumat, 16 Maret 2012

Obrolan di Salon

Mau tahu apa aja yang dilakukan di salon? ya selain kegiatan perawatan atau dekoratif di salon maka setiap orang berhak untuk mengobrol atau tidak di dalam salon. Saya termasuk bukan yang jenis senang bicara bila di salon dan saya paling malas ditanya oleh beautician. Di salon ada banyak jenis klien yang senang ngobrol dua arah dengan beautician, ada yang senang bicara terus sampai seluruh kegiatannya selesai tanpa ada titik koma atau senang bertanya dengan klien lainnya. Bagaimana dengan beauticiannya??? tergantung kliennya...kalau si klien senang ngobrol maka akan dilayani dengan baik tetapi kalau tidak ya ga masalah bahkan si beautician akan ngobrol dengan beautician yang lain.

Selasa, 13 Maret 2012

Kain BALI

Prada atau Prade...pasti yang kita ingat kain dari Bali. Prade yaitu kain berwarna dasar seperti merah, kuning, hijau, biru dan Merah muda dengan motif ukiran bali berbentuk sulur bunga, daun berwarna keemasan, kadang ada tumpal (bentuk segitiga) di pinggiran kain. Prade banyak digunakan penari Bali. Hampir semua tarian Bali menggunakan kain prade tersebut. Tidak hanya prade, Bali pun mempunyai jenis kain lain yaitu songket Bali yang memiliki kepadatan benang emas yang beragam ada yang sangat rapat, sedang atau jarang. Hal ini tentu saja mempengaruhi harga kain itu sendiri. semakin rapat benangnya, semakin berat kainnya dan semakin mahal harganya. Bagi pecinta kain, bisa memilih kain songket Bali dengan variasi di atas, namun penggunaan kain songket yang rapat benang emasnya menjadikan kain sangat berat di tubuh kita. Alternatif lain kita dapat memilih yang jarang kerapatan benang emasnya. Pilihan warna songket Bali termasuk memiliki warna yang dinamis dan kontras. Dinamis dalam arti kainnya bisa melibatkan banyak warna di dalam selembar kain. Kontras artinya merupakan padu padan warna yang berlawanan seperti kuning dan biru. Namun saat ini sudah banyak pilihan warna kain songket yang lebih lembut warnanya untuk dipilih. Selain songket, kain tenun, kain tenun bali tidak begitu banyak dikenal secara umum. Pilihan warnanya banyak. Bahkan saat ini telah dipadu dengan benang emas. Secara umum kita akan terpana dengan keindahan motif kain Bali. Namun bila kita ingin menggunakannya sebagai busana, maka pastikan sesuai dengan tujuan kita.

Seni Afrika Di Sirkus

Apa yang terbayang dalam sirkus? Binatang, akrobat, Senam, Sepeda Roda Satu. Beberapa kali saya nonton namun saat ni ada yang saya berbeda. Ketika masuk dengan lima menit terlambat, sebelum masuk, saya terhentak dengan alunan musik yang dinamis, keras dan menghentak..ooo mungkin papua...saya masuk ... .sebelum saya duduk, melihat secara fisik sebentar saja saya sudah prediksi ni pasti bukan papua. Saya malah teringat karya anak di novel laskar pelangi. Kemudia silih berganti grup berganti untuk mempertunjukan senam, akrobat, namun kenapa rasa Afrika yang kental ya? Ternyata betul, Sirkus dibuat seperti paduan drama dalam teater, kisah penculikan kekasih Tarzan. Artis Milik kita keluar dengan binatang yang tidak terlalu banyak..gajah..wah kok sedikit ya? Sebagai seni, antara Papua dan afrika adalah mirip. bahkan gerakan tari Afrika sudah dicampur irama musik yang lain dan gerakan itu sudah bercampur juga...Padahal saya sangat suka dengan seni papua khususnya gerakan tari bagian kaki orang papua yang dinamis dan cukup sulit untuk diikuti. Bahkan busananya pun setelah diperbarui menjadi lebih indah, modern dan mewah. Kalau ada Papua kenapa harus dari Afrika ya?