Rabu, 28 Desember 2011

Malaka


Akhir 2011 perjalanan ke Malaysia bagaikan memutar waktu. Pasalnya ahun 1991 sy pergi ke Malaysia untuk mampir ke Kuala Lumpur (KL), Selangor n Malaka, setelah itu perjalanan ke Malaysia tidak lagi mengunjungi Malaka. Perjalanan beberapa kali hanya antara Kl-Selangor saja.
Tidak banyak yang berubah, namun bertambah pasti dengan adanya Mall di sepanjang Jalan Utama Kota Malaka. Becak dihiasi bunga, bangunan merah, Taman Mini nya Malaysia tetap saya nikmati.
Saya tidak tau banyak mengenai Malaka, dari bangunan merah saya hanya tau bangunan itu adalah bangunan peninggalan Portugis. Akhirnya saya mencari tau sekilas mengenai Malaka yang ternyata pernah menjadi Bandar Niaga transito terbesar di Asia Tenggara. Sebagai pusat perdagangan, Malaka menghubungkan perdagangan dengan tiga jurusan yaitu India, Cina dan Asia Tenggara. Selain itu Malaka menjadi pusat penyebaran agama Islam di Asia Tenggara dengan jalur damai.
Namun Jatuhnya Malaka sebagai Kesultanan Islam terbesar di Asia Tenggara ke tangan Portugis tahun 1511, telah mempercepat lahirnya berbagai Kesultanan Islam di Nusantara ini. Diantaranya Kesultanan Bima di Nusa Tenggara Barat, Kesultanan Banjar di Kalimantan Selatan, Kesultanan Banten di Jawa. Sedangkan Kesultanan Demak Di Jawa, Kesulanan Ternate dan Tidore di maluku telah berdiri ketika Malaka dalam Masa kejayaan
Ketiga kesultanan ini menerapkan hukum Islam sebagai hukum yang berlaku di wilayah Kesultanan karena di nusantara ini banyak sekali wilayah kesultanan lain yang menerapkan hukum Islam, juga menerapkan hukum adat.