Rabu, 09 Maret 2011

Menyusuri Suku Sade, Nusa Tenggara Barat

Menyusuri sebuah daerah baru sangat menyenangkan tidak terkecuali daerah Nusa Tenggara Barat. Sebuah Daerah yang lokasinya berdekatan dengan Bali, memiliki kemiripan budaya dengan Bali. Namun suasana Nusa Tenggara Barat sudah sangat berbeda walau beberapa lokasi memiliki karakteristik yang hampir sama dengan Bali. Bali memang sudah menjadi tujuan wisata baik lokal atau internasional beda dengan Nusa Tenggara,maka yang banyak datang ke daerah ini adalah pecinta laut, pantai yang banyak berkunjung ke daerah dengan pantai yang biru, indah, bersih.
Selain pantai yang indah, Nusa Tenggara Barat memiliki desa yang memiliki krakter unik yang berbeda dengan Bali karena Desa-desa pedalaman di Nusa Tenggara Barat dapat berlokasi di pinggir jalan raya dengan bangunan sederhana, tidak memiliki keteraturan pola pemukiman seperti Bali sebagai rumah tinggal dan biasanya dalam satu desa memiliki mushola atau mesjid, lapangan dan kuburan. Salah satu keunikan yang dipertahankan antara lain adalah cara pembuatan lantai yang dianggap sebagai warisan tradisional dengan menggunakan kotoran kerbau sehingga permukaan tanah liat sebagai lantai rumah terlihat licin.
Masyarakat Suku Sade sendiri adalah memeluk agama Islam. Secara umum konsep keagamaan di Nusa Tenggara Barat dikenal sebagai waktu telu dan waktu lima yang menjadikan masyrakat Nusa Tenggara Barat memiliki perpaduan kebudayaan yang sangat berbeda dengan daerah lainnya.