"Tjinta memang ada satoe hal jang boleh boeatken segala apa keanehan doenia. Seande tjinta tida ada, di doenia tidak aken djadi banjak hal boleh terdjadi, tapi doenia akan djadi soenji, seperti Negeri Bandan Piroes waktoe dihabisin oleh Radja Garoeda, tjinta sering terlahir dalem keadahan jang ganjdil, majalah Sin PO 1939, tulisan Njoo Cheong Sen.
(kutipan diatas bila dibaca dalam bahasa Indonesia saat ini, seperti berikut....
Cinta memang ada satu hal yang boleh buatkan segala apa keanehan dunia. Seandainya cinta tidak ada, di dunia tidak akan jadi banyak hal boleh terjadi, tapi dunia akan jadi sunyi, seperti Negeri Bandan Pirus waktu dihabisin oleh Raja Garuda, Cinta sering terlahir dalam keadaan yang ganjil, majalah Sin Po 1939, ditulis oleh Njoo Cheong Sen)
Bagi penulis ini yang sering menulis tentang berbagai hal kehidupan dunia, tulisan ini akan dimengerti setelah kita dewasa dan banyak menghadapi berbagai kisah manusia yang amat beragam. Namun kisah cinta sendiri pun akan sulit dimengerti bagi yang tidak mengalaminya sendiri secara langsung. Walau Cinta bersifat universal bagi insan manusia, namun beragam perbedaan kenyataan membuat kisah cinta menjadi unik bagi kehidupan individu manusia itu sendiri.
Bila ingin mencoba...atau membuktikan pun itu tidak dapat diatur sesuai logika manusia yang terbatas pada akal sehat saja. Ada sifat misteri di dalam kisah cinta itu sendiri. Inilah mengapa para penyair kadang menyebutnya sebagai Misteri Cinta. Tidak ada rumus, tidak ada kamus, tidak ada teori yang mengatur kisah cinta sepasang manusia di dunia ini.
Tulisan ini bertujuan melengkapi sumber2 yang ada dari berbagai sumber yang akurat tentunya (This writing has purpose to fulfil the source that had taken from many kind of datas)
Rabu, 29 Juni 2011
SIN PO : Wanita Bali
Wanita Bali dalam SIN PO, 1939
SIN PO, adalah Surat Kabar Tionghoa, yang terbit sejak masa Hindia Belanda hingga tahun 1965, berbahasa Melayu dan Belanda.
Ada Cerita menarik dari surat kabar SIN PO yang terbit 5 Juni 1939,dimana tradisi budaya wanita Bali yang bertelanjang dada dianggap satu budaya yang membuat pihak luar yand datang ke Bali menjadikan suatu ejekan, namun kedatangan Marcus Show yang mengadakan pentas di Surabaya dan Bali memperlihatkan pakaian yang menurut surat kabar itu menyaingi wanita Bali dengan penggunaan busana yang ber Jendela di belakang (Maksudnya terBuka bagian punggung, menggunakan celana hingga paha atas dan menurut mereka pakaiannya mengikuti cara berpakaian wanita di Bali (Marika telah meniroe kita Poenja Pakean...Mereka telah meniru kita punya pakaian) dan dalam surat kabar dikatakan "Apatah ini yang dinamakan kesopanan modern, dimana sekarang bangsa kita, dimana kaoem prampoean sedang getol tiroe?"
Bagaimana Menoereoet Anda sekarang???
SIN PO, adalah Surat Kabar Tionghoa, yang terbit sejak masa Hindia Belanda hingga tahun 1965, berbahasa Melayu dan Belanda.
Ada Cerita menarik dari surat kabar SIN PO yang terbit 5 Juni 1939,dimana tradisi budaya wanita Bali yang bertelanjang dada dianggap satu budaya yang membuat pihak luar yand datang ke Bali menjadikan suatu ejekan, namun kedatangan Marcus Show yang mengadakan pentas di Surabaya dan Bali memperlihatkan pakaian yang menurut surat kabar itu menyaingi wanita Bali dengan penggunaan busana yang ber Jendela di belakang (Maksudnya terBuka bagian punggung, menggunakan celana hingga paha atas dan menurut mereka pakaiannya mengikuti cara berpakaian wanita di Bali (Marika telah meniroe kita Poenja Pakean...Mereka telah meniru kita punya pakaian) dan dalam surat kabar dikatakan "Apatah ini yang dinamakan kesopanan modern, dimana sekarang bangsa kita, dimana kaoem prampoean sedang getol tiroe?"
Bagaimana Menoereoet Anda sekarang???
Langganan:
Postingan (Atom)